Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.
(QS. Ar-Rum: 21)
Maulana dan Ghina sama-sama berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tapi selama perkuliahan, mereka tidak saling kenal walaupun memiliki beberapa teman yang sama. Awal perkenalan mereka adalah di Nurul Fikri. Saat itu, Maulana sedang menjalani tahun keduanya bekerja di sana dan Ghina menjalani tahun pertamanya. Sebagai rekan kerja, komunikasi mereka tidak pernah lebih dari itu. Bahkan, bicara langsung saja hanya saat ada kepentingan. Bisa dibilang, kisah mereka dimulai dari "dicie-cie-kan" para siswa dan para guru, hal biasa terjadi di sebuah instansi pada manusia-manusia jomblo. Hingga suatu hari di Ramadhan 2024, seorang rekan kerja berinisiasi untuk benar-benar menjodohkan mereka dan meminta bantuan Kepala Sekolah untuk menjadi perantara (murabbi/seulangke). Akhirnya, mereka pun menjalani proses ta'aruf. Setelah bertukar CV Ta'aruf dan melakukan nazar, mereka pun setuju untuk melanjutkan proses pernikahan.